rangkaianhari

Wednesday, April 18, 2007

[Refleksi] Dalam Doa Kami


Hati itu telah siap...menata puing-puing yang telah lama ditinggalkan
Ternyata hanya butuh keberanian, keikhlasan, dan keyakinan

Dalam jangka waktu sekejab...kesemuanya terbentuk.
Mulai dari lahan yang kita pilih bersama, materi yang kita ciptakan bersama, serta doa yang kita lantunkan bersama

Ada hal-hal yang tak dapat diuraikan dengan kata

Dalam keteguhan dan kepasrahan, terbitlah tangan-tangan yang kasat mata
Bantu pahami apa yang tertera maupun yang terlintas

Pada titik balik keambiguan hati kita, semuanya menjadi jawaban

Belum...tapi menjadi pembuktian buat kita:
Selalu ada keajaiban yang terselip, dalam tiap niat baik yang ditanamkan


image:http://i5.photobucket.com/albums/y184/edowulia/Resizeof03.jpg

[Refleksi] Untuknya


Semalam...ujung-ujung kelip bintang turun ke dalam kamarku
Ia membisikkan kata-kata sederhana ke dalam telingaku
Katanya: "Inilah hari, di mana setengah dari jiwamu tiba. Menelusup pelan-pelan, menempati ruang kosong, dan menetap di sana."

Pagi ini...berkas-berkas sinar mentari hinggap di ruanganku.
seperti halnya bintang, ia menitipkan pesan ke dalam rabuku
Katanya: "Inilah hari, di mana kau lengkapi ketidaksempurnaan dari hari-harimu. Menyandingkannya dalam tiap-tiap sketsa hidupku.

Bintang dan mentari...aku tidak membutuhkanmu
Aku butuh cahaya yang dititipkan Dia untukku

image:http://www.ancientsculpturegallery.com/sitebuilder/images/073-450x451.jpg

Monday, November 27, 2006

[Watchout] FLASH! FLASH! FLASH! Kumpulan Cerita Sekilas

Waaaaah.....ini buku pertamaku. Buku pertama yang menerbitkan ceritaku. Ini adalah buku kumpulan Flash Fiction (FF), sebuah genre baru yang masih awam di Indonesia. Baru segelintir buku yang bertemakan genre ini.

Sumpah, pagi-pagi tadi, aku mengecek di Blogfam, follow-up dari penerbitan buku ini. I got surprise.....dapat kabar, kemarin sudah naik cetak, dan diperkirakan tanggal 4 Desember selesai. Cover-nya itu loooh...coool! Psikadelik abis.

Gak nyangka...bisa juga punya buku, walau masih keroyokan. Masih ada obsesi niy...pengen punya novel atau kumpulan cerpen sendiri. Bukan kompilasi. :)

Wednesday, November 08, 2006

[Celoteh] Mengalirlah...


Ssssst....tahukah kamu, selama hampir 3 minggu terakhir ini, aku mulai menulis sendiri ceritaku? Cerita jalan hidupku. Seperti halnya cerita yang telah ditulis oleh si A, si B, si C, dll. Tak tahu berawal dari mana cerita ini, namun tiba-tiba saja ia hadir, mengalir dalam kesehari-harianku.

Ssssst....tahukah kamu, selama hampir 3 minggu terakhir ini, aku mulai menikmati rasa itu? Rasaku sendiri. Seperti halnya rasa yang telah dirasakan oleh si A, si B, si C, dll. Kulepaskan saja rasa itu, mengalir mencari muaranya sendiri, dalam pucuk penantianku.

Ssssst....tahukah kamu, selama hampir 3 minggu terakhir ini, aku mulai meyakini apa yang kucari? Keyakinanku sendiri. Seperti halnya keyakinan yang telah diyakini oleh si A, si B, si C, dll. Kutanam saja keyakinanku itu, mengalir! Hingga keyakinan itu semakin membatu, dan terlepaskan menjadi rangkaian kata dan tindakan.

Ikutlah bersamaku, menjadi bagian cerita yang kutulis.
Ikutlah bersamaku, menjadi bagian rasa yang kunikmati.
Ikutlah bersamaku, menjadi bagian keyakinan yang kutanam.

Walaupun pada akhirnya...kesemuanya terhenti.
Aku tak akan pernah menyesalinya.
***

Mengalir (by Private Harmony)

Kusentuh kamu dengan hatiku
Mengalir deras cinta untukmu
Rasakanlah begitu hebat
Memujamu, aku

Mengalirlah mencintai aku
Jangan berhenti, hei...
Seperti diriku mencintaimu
Selama kita bisa menjaga cinta ini
Mengalir bersamaku

Lantunkan semua kata cintamu
Yang tersusun rapi dalam hatiku
Kurasakan begitu hebat
Memujaku, kamu


Foto dari: www.discovervenezuela.net

Wednesday, October 04, 2006

[Lirik] She's Always A Women

She can kill with a smile
She can wound with her eyes
She can ruin your faith with her casual lies
And she only reveals what she wants you to see
She hides like a child
But she's always a woman to me

She can lead you to live
She can take you or leave you
She can ask for the truth
But she'll never believe you
And she'll take what you give her as long as it's free
She steals like a thief
But she's always a woman to me

Oh, she takes care of herself
She can wait if she wants
She's ahead of her time
Oh, and she never gives out
And she never gives in
She just changes her mind

She will promise you more
Than the Garden of Eden
Then she'll carelessly cut you
And laugh while you're bleedin'
But she'll bring out the best
And the worst you can be
Blame it all on yourself
Cause she's always a woman to me

She is frequently kind
And she's suddenly cruel
She can do as she pleases
She's nobody's fool
But she can't be convicted
She's earned her degree
And the most she will do
Is throw shadows at you
But she's always a woman to me
(Billy Joel)


Monday, October 02, 2006

[Celoteh] Jika Seorang Wanita Menangis



Jika seorang wanita menangis dihadapanmu, itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.
Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Jika kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya....
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, kecuali di depan orang yang sangat dia sayangi. Dia menjadi lemah.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah. Hanya jika dia sangat menyayangimu, dia akan menurunkan rasa egoisnya.

Lelaki, jika seorang wanita pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan pengertian. Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.

Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu, tolong jangan menyia-nyiakannya. Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya.

Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu, lihatlah matanya.... dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?

Pikirkan.... Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang, di depanmu dan karenamu......

Dia menangis bukan karena dia lemah.
Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan.
Dia menangis, karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi.
Lelaki, pikirkanlah tentang hal itu.
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu, dan semuanya karena dirimu, inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya.

Hanya kau yang tahu jawabannya....

Pertimbangkanlah, karena suatu hari nanti mungkin akan terlambat untuk menyesal. Mungkin akan terlambat untuk bilang 'MAAF'!!

Kata-kata di atas kudapatkan dari e-mail yang dikirimkan seseorang kepadaku, kira-kira setahun yang lalu. Saat pertama membacanya, aku hanya senyum-senyum saja. Tak pernah aku berpikir panjang, saat seseorang menangis di hadapanku. Entahlah...siapa yang menuliskan kalimat demi kalimat di e-mail, namun nampaknya dituliskan dengan sepenuh hati. Terasa jiwa dari tulisan tersebut.


Namun pagi ini, aku pun tergelitik untuk membaca kembali e-mail tersebut. Kejadian semalam, saat seorang "teman" menangis di sisiku, membuatku mencoba lebih memahaminya. Aku tak tahu, ia menangis untuk apa dan untuk siapa. Tapi setidaknya, kata-kata yang ada di e-mail tadi kupikir ada benarnya. Ada satu jawaban yang selalu kupertanyakan, akhirnya baru aku dapat yakini, seperti yang dikatakan e-mail itu. Ternyata...baginya, aku ada. Kesemuanya ditunjukkan dengan caranya sendiri, dan dengan rasa yang dia ketahui sendiri.

Untukmu "teman", maafkan aku yang tidak peka selama ini terhadapmu. Maafkan pula kekesalan yang tidak seharusnya kutunjukkan kepadamu. Terdengar sinis, namun itulah cara aku untuk men-support-mu. Biarlah hal itu berjalan, dan toh seperti biasa, kita berdua akan menertawakan apa yang telah kita lakukan bersama.

Picture diambil dari http://www.theage.com.au

Friday, September 29, 2006

[Refleksi] Formula Untuk Kegagalan


Formalkan forum kegagalan.
Untuk mencegah agar kegagalan dan pelajaran berharga yng ditawarkan lenyap disapu angin, luangkan waktu untuk merenung. GE belum lama ini mulai berbagi pelajaran dari kegagalan, dengan mengumpulkan para manajer yang upaya "terobosan imajinasi"-nya gagal.

Ubah sasaran.
Inovasi membutuhkan kelenturan target karena prediksi awal seringkali tak lebih dari tebakan. Scott Cook dari Intuit bahkan menyarankan tim pengembangan produk mengabaikan perkiraan awal. "Dari setiap kegagalan, kita memiliki angka-angka yang kelihatannya bagus," ujarnya.

Ceritakan kisah pribadi. Jika karyawan mendengar para pemimpin mendiskusikan kegagalan sendiri, mereka akan merasa lebih nyaman dalam membicarakan kesalahan mereka. Tapi, ini bukan hanya tugas CEO. Cerita atasan langsung sering kali lebih penting, ujar Amy Edmondson, dosen Harvard Business School. "Pemimpin harus bersifat mendorong, penuh rasa ingin tahu, dan menjadi orang pertama yang mengatakan : "Saya berbuat kesalahan."

Tarik orang luar.
Orang luar dapat membantu menetralkan emosi dan bias yang menutup mata dari kesalahan. Pelanggan bisa menjadi pihak luar yang paling berharga.

Buktikan Anda salah, bukan benar.
Tim pengembangan produk cenderung mencari bukti pendukung, bukan penyanggah. "Anda harus membingkai ulang pencarian awal anda," ujar Scott Anthony dari Innosight. "Jangan mencari bukti bahwa Anda memiliki solusi yg benar. Lebih penting melakukan pengujian untuk membuktikan Anda salah."

Rayakan kegagalan yang cerdas.
Para manajer seharusnya mendesain sistem manajemen kinerja yang menghargai pengambilan risiko dan menumbuhkembangkan visi jangka panjang. Namun, mereka juga seharusnya merayakan kegagalan yang mengajari hal baru sehingga mendorong orang untuk mencoba kembali, dan berkesempatan membayar kesalahan.

Dikutip dari BusinessWeek Edisi Indonesia/19 Juli 2006.

Ini sebenarnya berbicara dalam konteks bisnis. Tapi menurutku, bisa juga dipakai untuk memotivasi diri sendiri, dengan konteks yang telah disesuaikan.


Picture from http://www.microimages.com

[Celoteh] Jangan Takut Salah



Selama ini, ada sebuah mindset di dalam benak orang, yakni merupakan aib bila melakukan kesalahan. Mungkin ada benarnya juga juga pemikiran seperti ini. Dengan demikian, setiap orang akan bertindak hati-hati dalam melakukan sesuatu. Orang akan sangat malu apabila melakukan sesutu, karena takut salah, dan ternoda nama baiknya. Namun, efek dari pemikiran tersebut akan membelenggu daya kreativitas, maupun menanamkan kragu-raguan orang dalam bertindak. Akibatnya, orang itu tidak akan berkembang karena tidak berani melakukan inovasi dan terobosan baru.

Thomas D. Kuczmarski, seorang konsultan pengembangan produk baru di Chicago, mengusulkan diadakannya "pesta kegagalan". Hal itu merupakan bentuk pengakuan atas kesalahan sebagai bagian dari proses kreatif. (BusinessWeek Edisi Indonesia/19 Juli 2006)

Kutipan di atas merupakan sebuah pemikiran baru, yang perlu ditanamkan ke dalam benak setiap orang. Sebuah pengakuan atas kegagalan yang kita perbuat, adalah langkah-langkah awal sebuah keberhasilan. Dari kesalahan itulah, orang akan belajar untuk mencapai kesempurnaan. Kalimat ini terdengar klise, namun memiliki makna yang dalam. Mungkin kalimat ini yang bisa membuat seorang Bill Gates dapat mengelola Microsoft menjadi sebuah perusahaan raksasa, seorang Thomas Alva Edison dapat menemukan berbagai macam alat yang membantu kehidupan manusia sehari-hari.

Mudah-mudahan seorang Arie dapat berubah, dan berbuat sesuatu yang lebih di dalam kehidupannya :).

Picture from: http://www.worldtrans.org/pic/optimism.jpg

Tuesday, August 15, 2006

[Celoteh] Siapa Bilang Indonesia (Belum) Merdeka?


Indonesia (belum) merdeka.

Pernah melihat tulisan ini, yang kerap menjadi judul maupun tema dari tulisan di media-media massa di Indonesia, setiap menjelang tanggal 17 Agustus? Bagi anda yg rajin membaca media cetak, pastinya pernah membaca kalimat tersebut di atas. Aku selalu memperhatikan, tulisan "ritual" tersebut selalu muncul sebagai tema yang diangkat penulis opini ataupun kolumnis di media-media cetak, untuk memperingati hari kemerdekaan RI.

It's sucks!!!

Tulisan-tulisan itu menurutku hanyalah alat kosmetik para kolumnis dan penulis opini media cetak, untuk mencuri perhatian di momen-momen bersejarah negara ini.

Apakah mereka salah? Tidak ada hal yang benar atau salah, karena kebenaran dan kesalahan itu sangatlah relatif. Keduanya sangatlah subjektif, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Semua hal bisa dikompromikan.

Tapi cobalah memahami analogi ini. Seseorang berusaha sembuh dari penyakitnya. Segala daya dan upaya dia kerahkan, demi kesembuhan dirinya. Namun apa daya, semua orang di lingkungannya tidak percaya, bahwa si pesakitan ini dapat sembuh. Semuanya memvonis, bahwa si manusia sakit itu, tidak akan pernah sembuh, dan pendapat itu kerap dilontarkan kepadanya. Bahkan sang dokter, yang seharusnya mengobati seseorang yang sakit, baik itu secara medis maupun psikis, menudingnya pula, dan mengatakan ia tidak bakalan sembuh. Bagaimana nasib si penyakitan itu? Akankah dia sembuh?

Diperlukan motivasi untuk dapat melepaskan diri dari penyakit. Demikian pula dengan kemerdekaan. Bangsa ini tidak akan sepenuhnya merdeka, jika tiap warganya tidak meyakini bahwa mereka memang sudah benar-benar merdeka.

Ini definisi merdeka, versi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
1. Bebas (dr hambatan, penjajahan, dsb) ; berdiri sendiri.
2. Tidak terkena atau lepas dr tuntutan.
3. Tidak terikat, tidak tergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa.

Apakah benar, kita, rakyat Indonesia masih mengalami ketidakmerdekaan? IMHO, aku tidak merasakannya demikian tuh. Menurutku, Indonesia sudah sangat-sangat merdeka. Bangsa Indonesia sudah dapat mengemukan pendapat semerdeka-merdekanya, dapat bertingkah-laku sebebas-bebasnya. Kemerdekaan memang bisa dipelintir dan dipolitisasi demi kepentingan sendiri, namun itu sudah masalah lain. Sudah menjadi masalah pribadi. Aku tidak akan mempermasalahkannnya....kan sudah merdeka! Tiap orang berhak untuk berpikir, berbicara dan bertindak :)

Setelah menjadi manusia merdeka ini, sekarang ada satu yang ingin aku capai, yaitu menjadi manusia yang merdesa. Apakah definisi dari merdesa? Silakan lihat pengertian ini. Merdesa: layak; patut; sopan (beradab).

[Refleksi] Kontemplasi Ambang Senja di Pantai Anyer



Mentari memipih...memudar...melebur dalam bentangan langit luas.
Perlahan, bulatan menyala itu menyatu dalam hamparan biru, membentuk rona temaram senja.
Lindapnya mulai menerpa sekujur raga, seiring hempasan angin yang menggulung kecil,
menyaput wajah.

"Alam takambang jadikan guru".
Kalimat di atas adalah pepatah adat kaum Minangkabau, yang dijadikan
filosofi kehidupan sehari-hari. Maknanya adalah alam dapat dipelajari, dipedomani, diatur dan dimanfaatkan. Belajarlah dari alam.

Minggu kemarin (12/08/06), aku secara tak sadar meresapi makna filosofis dari pepatah adat leluhurku tersebut. Sore itu, dalam kesendirian di ambang batas senja, di tengah butir-butir halus pasir putih di pantai Anyer...aku belajar kepada alam.

Dan kepada Allah sajalah, bersujud segala apa yang ada di langit dan semua
yang ada di bumi dari mahluk yang melata, dan (juga) para malaikat, sedang
mereka tidak menyombongkan diri. (Q.S. An-Nahl : 49)

Aku terhenyak membaca membaca ayat Al-Quran di atas, sebagaimana aku terpuruk dalam kemegahan alam di pantai Anyer kemarin. Aku yang merasa kecil dan terdiam tertelan dalam luasnya alam, adalah manusia sombong yang kerap kali mengabaikan Allah, yang menciptakanku dan seluruh jagad alam ini.

Sedangkan aku terpukau akan misteri alam, yakni bagaimana matahari dapat menghadirkan siang dan malam di bumi, bagaimana udara menjadi kebutuhan vital manusia untuk dapat bertahan hidup, bagaimana proses kelahiran manusia, kehidupan di jagad raya alam semesta, masih banyak lagi.

Sungguh klise, namun itu adalah kenyataan...bagaimana aku kadang melupakan Dia, bagaimana aku terkadang terlalu sombong untuk bersujud dan mensyukuri nikmat-Nya.

Aku malu terhadap alam. Betapa banyak manfaat mereka yg aku serap dan gunakan dalam kehidupan, namun mereka masih bersujud kepada-Nya. Sedangkan aku...masih saja berapologi dengan-Nya, dengan dalih aku hanyalah manusia biasa, yang selalu ada kekurangan.

Alam tak pernah mengeluh, mereka selalu berserah kepada Sang Pencipta. Sedangkan aku hanyalah seorang big complainer (mengutip istilahnya Ella), yang selalu mempertanyakan keadilan, tiap kali jalan yang dilalui tidaklah selalu mulus dilampaui.

Ada baiknya aku belajar kepada alam. Belajar bagaimana mereka tetap iklas, meskipun dimanfaatkan, dan tetap tidak sombong, meskipun mereka selalu bersujud kepada-Nya.


We Joined Blogfam